KALBUN WA QOLBUN

0

Qalbun yang Kalbun

Qalbun dan kalbun memiliki kemiripan dalam penyebutan namun sangat jauh berbeda dalam makna.

Qalbun yang dalam bahasa Arab adalah ”qalb” berarti Hati sering pula dalam bahasa kita sebut qalbu. Seakar dengan Qalb, dikenal juga kata “qallaba-yuqallibu” yakni membolak-balikkan. Sebagaimana artinya, hati manusia bersifat berubah-ubah dan mudah dibolak-balik.

Hati adalah cerminan dari sebuah rumah. Rumah spiritual manusia. Jika kita ingin hidup tenang, maka sebuah rumah harus sakinah, tenang, bersih, dan suci. Jauh dari hal-hal berisik bahkan mungkin yang berbisik. Hati senantiasa dijaga agar bening dan hening. Tidak ada gemerisik di dalamnya. Ya, ini tentu sulit dan diperlukan tekad dan usaha yang keras untuk bisa istiqamah.
kalbun atau kalb dalam bahasa arab berarti anjing. Lantas apa hubungan anjing dengan hati?

Mungkin anda pernah mendengar atau sekedar membaca potongan sebuah Hadits yang kurang lebih bunyinya begini:

“Tidaklah masuk malaikat ke dalam rumah yang memelihara anjing di dalamnya”

Orang boleh saja menerjemahkan Hadits diatas secara harfiah. Namun sejumlah orang yang memelihara anjing penjaga atau anjing berburu akan serta-merta protes kepada kita. Sedikit banyaknya Hadits ini telah memberikan efek yang kuat bagi ummat Islam untuk tidak memelihara anjing. Termasuk banyaknya Hadits yang menjelaskan mengenai najis yang ada pada anjing. Sebenarnya memelihara anjing tidaklah dilarang dalam Islam. Adapun najisnya, kita telah diajarkan pula bagaimana cara untuk menbersihkan najis jilatan anjing yakni dengan jalan mencucinya sebanyak tujuh kali dan diselingi dengan satu kali gosokan tanah. Hal ini menunjukkan bahwa suatu saat ada orang Islam yang nanti akan berurusan dengan anjing dalam pekerjaannya.

Dulu anjing sangat berguna bagi orang untuk menggembala ternak seperti kambing, kuda atau domba dsb.
Meskipun anjing memiliki prilaku yang selalu ribut, menyalak, menggonggong dan terkadang menggigit. Namun anjing adalah makhluk yang cerdas yang setia pada tuannya sehingga mudah dilatih untuk keperluan tertentu.

Di era kekinian fungsi anjing selain penjaga rumah, juga dimanfaatkan oleh aparat keamanan sebagai anjing penjaga dan anjing pelacak. Menggonggong dan menggigit jika ada tamu tak diundang. Lagi-lagi anjing dapat memberikan kontribusi yang besar bagi kepentingan manusia. Jika dipikir-pikir anjing tidaklah sehina isu najisnya yang cenderung menjijikkan. Karena terkadang dia melakukan hal-hal mulia bagi manusia.
Dalam Al-qur’an ada anjing yang dimuliakan Allah SWT karena telah mendampingi sekelompok pemuda yang lari menyepi mempertahankan keyakinan mereka dari raja yang zalim pada saat itu. Dan kemudian mereka lebih dikenal sebagai “áshabul kahfi” karena mendiami sebuah gua dan ditidurkan selama tiga abad lamanya. Ada anjing masuk surga, ini memang lucu tapi ini terjadi dan pasti. Allahu wa’lam Bisshawab.

Mari kita kembali kepada hadits diatas. Jika melihat konteksnya, penulis cenderung lebih memaknainya sebagai Hadits yang bermakna kiasan.
Yakni sebagaimana sebelumnya kita ketahui bahwa hati adalah sebuah rumah. Yaitu rumah spiritual manusia dan Malaikat (energi positif, energi ruhiyah, energi Ilahiyah) tidak akan memasuki rumah (hati) jika kita memelihara anjing (yang senantiasa menggonggong, menyalak, berisik, berburuk sangka, mendengki, iri hati, dendam di dalamnya). Sehingga dapat dikatakan bahwa janganlah kita memelihara sifat-sifat anjing dalam rumah hati kita. Sifat anjing manusia adalah penyakit-penyakit hati seperti dendam, buruksangka, iri hati, dengki, dan semua penyakit-penyakit lainnya yang tidak nampak dan bersamayam dalam hati. Hati senantiasa berkecamuk, berisik dan menggonggong dari dalam hati. Jika demikian terjadi pada kita, bisa jadi Qalbun (hati) kita sudah menjadi Kalbun (anjing). Nauuzubillah minzalik!.

0 comments:

Post a Comment

jangan bikin rusuh yow??